Kumpulan Tulisan Aksara Jawa Beserta Pasangan

by

Aksara Jawa yang bertumbuh di warga Jawa spesialnya, bertumbuh mulai era 16 ataupun dekat tahun 1500- an Kristen. Diambil dari novel Aduk Akasara Jawa, Javaholic Genk Kobra Community, era itu ialah masa sehabis Raja Brawijaya V dekat Kerajaan Demak.

Aksara merupakan anak dari aksara brami serta pallawa yang banyak dipakai buat menorehkan catatan Sansekerta yang jadi catatan global di area Asia Selatan.

Aksara ini bertabiat silabik ataupun kaum tutur, yang disusun dengan antrean HANACARAKA supaya mempermudah orang Jawa dalam menghafalkannya.

Asal usul Aksara Jawa

Melapis novel Memahami Aksara Jawa dengan Tata cara Ambar karangan Estu Pitarto, asal usul timbulnya tulisan aksara Jawa nyatanya sedang jadi materi perbincangan di golongan akademis.

Tetapi, salah satu wujud yang membuka terdapatnya aksara Jawa ini merupakan Aji Tiang bersama Dora serta Sembada. Kedua figur itu melaksanakan ekspedisi ke Kerajaan Medang Kamulan yang dipandu oleh Prabu Dewata Bera, sang pemangsa daging orang.

Memandang sikap tidak lazim dari Prabu Dewata Bera, Aji Tiang juga mau melawan Prabu serta menemuinya langsung. Sedangkan itu, Sembada diperintahkan langsung buat melindungi keris peninggalan kepunyaan Aji Tiang di hutan.

Kemudian, Aji Tiang lekas menawarkan dirinya selaku persembahan pada Prabu Dewata andaikan si Prabu mau membagikan tanah kerajaan seluas sorban kepunyaan Aji Tiang.

Sehabis sepakat dengan persyaratan dari Aji Tiang, keduanya juga berkelahi. Cinta, si Prabu wajib berpulang sebab sorban jauh kepunyaan Aji Tiang melemparkannya ke tengah laut. Aji Tiang juga dinaikan jadi raja serta beliau memohon Dora buat mengutip kerisnya.

Dora lekas menemui Sambeda yang terdapat di hutan buat memohon balik keris kepunyaan Aji Tiang. Saat sebelum luang memperoleh balik keris yang dimohon Aji Tiang, Sambeda ingat kalau dirinya tidak bisa membagikan pada siapa juga keris ini melainkan dirinya.

Baca Juga :   Deretan Paket Nelpon Smartfren di Tahun 2022 Biar Bisa Bicara Sepuasnya

Buat melindungi tepercaya dari Aji Tiang, Dora serta Sambeda bertempur mati- matian sampai berpulang. Aji Tiang yang mengenali ini mau meluhurkan kedua abdinya itu dengan membuat barisan aksara, ialah:

  • Ha Na Ca Ra Ka, yang berarti terdapat 2 orang barid.
  • Da Ta Sa Wa La, yang berarti silih bertempur menjaga tepercaya.
  • Pa Dha Ja Betul Nya, yang maksudnya sebab serupa tingkatan kesaktiannya.
  • Ma Ga Ba Ta Nga, yang maksudnya hingga keduanya mati serta jadi bathang( jenazah).

Catatan Aksara Jawa Lengkap

Selanjutnya merupakan aksara Jawa yang terdiri dari 20 graf serta diucap nglegena ataupun graf Jawa bawah yang belum diberi ciri apa juga. Graf nglegena dibaca bagi namanya serta bersuara di antara A serta graf O.

Selanjutnya merupakan graf Jawa bawah nglegena yang diambil dari novel Sinau Maca Aksara Jawa, Bejo, Ahlimeda Press( 2020: 1). Untuk informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi kompiwin.com. Di sana ada banyak sekali pembelajaran yang penting mengenai aksara jawa.

Tipe- tipe Aksara Jawa

Dalam kemajuannya, aksara Jawa menciptakan bermacam berbagai tipe catatan. Tipe- tipe aksara itu mempunyai karakteristik khasnya tertentu.

Mengambil novel Pepak Bahasa Jawa karangan Febyardini Dian, dkk, selanjutnya tipe- tipe aksara Jawa yang lebih komplit.

Aksara Jawa serta pasangannya

Aksara Jawa Pendamping digunakan buat memencet bunyi konsonan yang terdapat di depannya. Aksara Jawa Pendamping ini terdiri dari 20 aksara yang tiap aksaranya menginginkan pendamping.

Guna pendamping aksara Jawa merupakan buat membuat lapisan perkataan, yang mana tutur terakhir tidak memakai graf bunyi. Dengan tutur lain, ikon pendamping dalam lapisan perkataan aksara Jawa dipakai buat menulis graf mati yang berawal dari kaum tutur bawah, semacam H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, serta berikutnya.

Baca Juga :   Pro Player Tekken YUYU Resmi Tidak Perpanjang Kontrak di Tim UYU

Aksara Murda

Berikutnya merupakan aksara Murda. Graf aksara ini biasanya dipakai buat menulis dini perkataan serta dapat pula dipakai mentok membuktikan kota, titel, ataupun badan.

Aksara Swara

Pada graf aksara ini, ada graf bunyi penting, semacam A I U E O. Tidak cuma itu, di dalam perkataan juga biasanya memakai graf aksara Swara ini.

Aksara Sandhangan

Aksara Sandhangan merupakan graf aksara ataupun ikon bonus yang dipakai buat menorehkan graf bunyi. Biasanya, terdapat 3 tipe Sandhangan yang terdapat di dalam aksara Jawa, ialah:

  • Sandhangan Swara, dipakai buat membuat kaum tutur dengan bunyi tidak hanya a.
  • Sandhangan Wyanjana, dipakai buat membuat perkataan betul, ra, serta re yang diucapkan berbarengan dengan graf penting.
  • Sandhangan Panyigeg Wanda, dipakai buat bagi kaum tutur dengan graf mati. 5. Aksara Rekan
  • Terdapat pula tipe aksara Kawan yang umumnya dipakai buat menulis graf konsonan pada perkata asing yang sedang memakai graf aslinya.

Aksara Wilangan

Lebih lanjut, terdapat aksara Wilangan yang berarti angka ataupun nilai dalam bahasa Jawa. Hingga itu, aksara ini membuktikan penyusunan sesuatu nilai dalam bahasa.

Aksara Khusus

Dalam aksara Jawa juga terdapat aksara Spesial yang diucap dengan Nga lamban serta Pa cerek, maksudnya:

  • Nga lamban dipakai buat mengambil alih aksara la yang diberi pepet.
  • Pa cerek dipakai buat mengambil alih aksara ra yang diberi pepet.

No More Posts Available.

No more pages to load.